Minggu, 11 November 2007

MENOLAK PLTN DI TAMAN BERHALA

TOLAK PLTN !

Okelah negara ini mau bikin PLTN, tapi akhirnya jadi tidak oke, wong ngurusi hutan aja nggak becus. Banyak orang pinter yang kasihan di negara Cakil mendem ini sebab menjadi keblinger. Banyak talenta yang terbuang sia-sia bahkan akhirnya bersekutu dengan kemubadhiran dan al-mubadziriina kaana ikhwanussayatiin, mubadhir kawannya setan, apalagi jika sampai bersekutu dengan Iblis?

PLTN yang dikelola jujur di Jepang aja masih bisa bermasalah, apalagi jika dikelola di negara bermasalah (tidak jujur), apa nggak menjadi masalah kwadrat? Tolak sajalah, sebab nanti pasti para pejabat akan korupsi uranium. Kita pakai aja sinar matahari atau angin, biar para pejabat nggragas itu korupsi angin dan sinar matahari, suruh habiskan dan tak akan habis, suruh mereka masukkan matahari ke dalam perutnya nanti kita cari matahari di galaksi tetangga seizin Tuhan. Kecuali kalau Tuhan nggak ngasih izin.

Lihat contoh sederhana kasus Lapindo itu. Dari dulu namanya ngebor itu ada resikonya makanya ada aturan-aturan jarak pengeboran dengan pemukiman, tapi standar itu yang dilanggar, belum lagi pelanggaran standar kelayakan teknisnya yang diungkap BPK. Tapi toh pemerintah pengecut, tak mau mengakui bahwa Lapindo salah dan Lapindo sendiri apalagi pasti cari selamat meski ia telah kualat karena waktu mencari data seismik para petugas meledakkan sawah-sawah penduduk dengan sewenang-wenang. Kaji Rhoma sinis dengan bornya Inul, tapi diam aja dengan bornya Lapindo?

Lalu kita mau ambil resiko yang jauh lebih tinggi? Ah, sama saja menyiapkan kematian kolosal. Apalagi bencana alam semakin bertubi-tubi? Kalau ada yang lebih aman kenapa pilih yang bahaya? Saya ikut menolak PLTN tidak berkaitan dengan teknologinya, tapi berkaitan dengan tradisi korup yang juga telah menjangkiti para ahli, akademisi, pengelola laboratorium.

Kalau seumpama Ibrahim melihat Indonesia, beliau akan memporak-porandakan berhala yang bernama UANG. Lalu Ibrahim akan menyisakan sebuah kapak yang dibuat menindih segebok dollar. Jika para penyembah berhala itu bertanya kepada Ibrahim, "Siapa yang telah menghancurkan Tuhan kami ini?" Maka Ibrahim akan menjawab, "Tanyakan kepada tuhan kalian yang bernama UANG itu!"

PLTN akan jauh lebih berbahaya sebab ia dikelola oleh para pemeluk agama yang menuhankan UANG. Masjid, gereja, kelenteng yang kita lihat berderet di negara ini hanyalah tempat-tempat pencucian tuhan (money laundering).

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Nolak PLTN itu hukumnya wajib menurut aktivis lingkungan, tapi haram menurut koruptor. Kalau menurut MUI ya halal asal tidak porno, tapi haram kalau sesat. Ingat kasus Ajinomoto kan?

Saya sih dukung PLTK = Pembangkit Listrik Tenaga Kuli. Kulibatu, kuliboto, kuliangkut, kulino korupsi. Kwek-kwek-kwek....!