Orang ini tak pernah menerima suap meskipun hanya Rp. 5 ribu, apalagi Rp. 6 miliar. Meski namanya bukan Urip tapi ia tetap hidup tanpa harus menjual harga diri. Tanpa harus membokongi Tuhan yang memberinya hidup yang memang susah. Tapi bukan Tuhan yang memberinya susah melainkan hak akses ekonominya yang diganggu dan dihambat para koruptor dan politisi busuk negara Indonesia ini.
Kalaupun ia harus berak di kali seperti itu, mungkin pas kebelet dan jauh dari WC. Mudah-mudahan tahinya bukanlah limbah beracun seperti tahi orang-orang kaya pemilik pabrik yang usahanya berak sembarangan meracuni sosial. Mudah-mudahan ikan-ikan senang dan menjadikannya sebagai berkah hari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar